thif-live.com

Slurpp! Bakso Kuah dengan Irisan Tomat Buatan Mbah Mulyo di Jogja

Bakso Putu Sidosemi berdiri sejak 1950. Keunikan bakso ini diberi topping tomat untuk menambah cita rasanya.
Foto: Duhita Diptyarani Tsabita/detikJogja

Jogja -

Di Jogja car bakso enak? Coba mampir ke Bakso Putu Sidosemi yang legendaris karena berdiri sejak 1950. Menu andalan di sini adalah bakso dengan kuah yang memakai irisan tomat segar. Slurpp!

Bakso Putu Sidosemi dirintis oleh Mulyo Hartono. Saat itu, Mulyo berjualan di selatan Pasar Kotagede dan menjajakan aneka wedang seperti wedang coklat, sari kedelai, dan wedang bajigur.

Sejak 2015, warung bakso ini pindah di dalam gang, di kawasan Prenggan, Kotagede, Jogja. Warung bakso ini digelar semi permanen dengan tenda warna biru dan spanduk 'Bakso & Es Kacang Ijo Putu Sidosemi Yen Senin Tutup' berlatar warna hijau cukup besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu porsi bakso berisi lima butir bakso, mi, tahu, dan potongan daun seledri. Namun bakso ini punya ciri khas yaitu menggunakan irisan tomat dan daging.

Bakso Putu Sidosemi berdiri sejak 1950. Keunikan bakso ini diberi topping tomat untuk menambah cita rasanya.Bakso Putu Sidosemi berdiri sejak 1950. Keunikan bakso ini diberi topping tomat untuk menambah cita rasanya. Foto: Duhita Diptyarani Tsabita/detikJogja

Kuahnya bening dan bercita rasa gurih. detikers bisa menikmati bakso ini dengan ketupat yang tersedia.

ADVERTISEMENT

"Pakai tomat karena dulu itu belum ada cuka, jadi simbah pakai tomat biar ada asam-asamnya. Ada irisan dagingnya juga, jadi ciri khas," ujar pemilik bakso Putu Sidosemi, Fitria (42) kepada detikJogja, Jumat (3/5/2024).

Fitria merupakan penerus generasi ke-3 warung bakso ini. Dulunya inovasi bakso ini diciptakan pada 1967 kala Presiden Soeharto dilantik.

"Aku nggak mempertahankan menu wedang-wedangan karena dulu nggak diajarin sama simbah, cuma diajarin bakso, es kacang ijo, dan es buah saja. Resep dari simbah masih dipakai sampai sekarang. Kata pelanggan juga rasanya nggak berubah, masih sama kayak dulu," ucap Fitria.

Bakso Putu Sidosemi berdiri sejak 1950. Keunikan bakso ini diberi topping tomat untuk menambah cita rasanya.Begini tampilan semangkuk bakso dari Bakso Putu Sidosemi. Foto: Duhita Diptyarani Tsabita/detikJogja

Dia menerangkan produksi bakso dilakukan sendiri. Dalam sehari warung bakso ini bisa menghabiskan sekitar dua kilogram daging untuk adonan bakso.

Dia menuturkan warung bakso ini ramai didatangi pelanggan pada akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu. Tak hanya itu, warung bakso ini juga ramai didatangi pembeli pada jam makan siang.

Menu yang tersedia bermacam-macam mulai dari bakso biasa, bakso kupat, es kacang hijau, es buah, es teh, es jeruk, dan es dawet. Es kacang hijau di tempat juga merupakan menu favorit.

Es kacang hijaunya terasa manis gurih dengan guyuran kuah santan dan gula cair. Es kacang hijau ini pun terasa menyegarkan ketika dinikmati siang hari. Resep es kacang hijau ini pun merupakan warisan Mbah Mulyo yang tetap dipertahankan Fitria.

Bakso Putu Sidosemi berdiri sejak 1950. Keunikan bakso ini diberi topping tomat untuk menambah cita rasanya.Bakso Putu Sidosemi juga punya beberapa menu lain. Foto: Duhita Diptyarani Tsabita/detikJogja

Semangkuk bakso di warung ini dibanderol mulai dari Rp 13.000. Sedangkan satu porsi es kacang hijau dihargai Rp 9.000.

detikers bisa menikmati makanan dan minuman dengan menggelar tikar di pendopo. Warung bakso Putu Sidosemi ini buka setiap Selasa-Minggu pukul 10.00-17.00 WIB.

Artikel ini ditulis oleh Duhita Diptyarani Tsabita dan Intan Bintang Pratiwi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di .

Artikel ini sudah tayang di detikjogja dengan judul "Mencicip Bakso Legendaris di Jogja, Kuahnya Segar Pakai Irisan Tomat"



Bikin Laper: Harap Sabar Demi Telur Dadar Warung Pojok Mbak Yuni di Jogja Ini!

Bikin Laper: Harap Sabar Demi Telur Dadar Warung Pojok Mbak Yuni di Jogja Ini!


(aqr/adr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat