thif-live.com

Dampak Covid-19, Restoran Berusia 231 Tahun Ini Tutup Selamanya

Dampak Covid-19, Restoran Beusia 231 Tahun Ini Tutup Selamanya
Foto: Twitter Jetchop

Jakarta -

Pandemi covid-19 berdampak pada bisnis restoran dunia. Akhirnya salah satu restoran tertua di Jepang harus tutup selamanya.

Pandemi covid-19 masih belum juga bisa diatasi. Bukan hanya kesehatan. Coronavirus juga berdampak pada ekonomi. Bahkan banyak usaha-usaha yang mulai bangkrut dan terpaksa harus berhenti beroperasi.

Restoran menjadi salah satu jenis usaha yang banyak terdampak akibat pandemi covid-19. Dampak paling besar dirasakan pada restoran yang berlokasi di daerah wisata atau mengandalkan pemasukannya dari para wisatawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Japan Today (24/1) sebuah restoran di Jepang terpaksa berhenti beroperasi akibat pandemi covid-19. Setelah satu tahun sejak kasus covid-19 muncul pertama kali di Jepang dampak buruknya masih saja terus dirasakan terutama di Tokyo.

Wisatawan menjadi salah satu sumber penghasilan terbesar yang bisa membantu berbagai usaha lokal di Jepang bisa terus berjalan. Sayangnya, pandemi covid-19 membatasi segala kegiatan termasuk wisata.

ADVERTISEMENT
Dampak Covid-19, Restoran Beusia 231 Tahun Ini Tutup SelamanyaDampak Covid-19, Restoran Beusia 231 Tahun Ini Tutup Selamanya Foto: Twitter Jetchop

Baca Juga: Imbas Covid-19 Lebih dari 1.000 Restoran di Jakarta Tutup Permanen

Kawajin merupakan restoran bersejarah di Tokyo yang sudah berdiri sejak masa Edo. Restoran ini sudah mulai beroperasi dan melayani pengunjungnya sejak 231 tahun yang lalu.

Didirikan pada tahun 1790, restoran ini menjadi saksi bisu ketika klan samurai terbesar di Jepang diperintah oleh penguasa feodal. Sayangnya, pada 2021 menjadi tahun terakhir restoran ini beroperasi.

Restoran ini bahkan sering diangkat dalam sebuah cerita maupun film. Salah satunya novel yang terbit tahun 1912 berjudul 'To the Spring Equinox' ini yang menyebutkan nama restoran ini dalam bagian dari ceritanya.

Kawajin menjadi restoran yang paling diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Terkenal dengan masakan ikan air tawar termasuk ikan mas dan belut dengan saus manus yang disajikan bersama dengan nasi pada wadah berbentuk persegi panjang.

Penutupan Kawajin mengundang rasa prihatin masyarakat Jepang yang khawatir dengan pelestarian budaya asli Jepang. Kawajin menjadi salah satu dari sedikit restoran yang bisa menjaga sejarah dan budaya masakan ikan air tawar di Jepang sejak periode Edo.

Presiden restoran Kawajin generasi ke-8, Kazuki Amamiya, mengungkapkan bahwa mereka tidak punya pilihan lain selain menutup restoran karena penurunan pelanggan. Menurut pria berusia 69 tahun itu, ia pun turut menyesali penutupan tersebut. Tetapi kondisi keuangan yang ada sudah tidak lagi memungkinkan.

Dampak Covid-19, Restoran Beusia 231 Tahun Ini Tutup SelamanyaDampak Covid-19, Restoran Beusia 231 Tahun Ini Tutup Selamanya Foto: Twitter Jetchop

"Sangat disayangkan bahwa saya tidak bisa menjaga tongkat (estafet pengelolaan) dari generasi sebelumnya dan berakhir pada generasi saya," kata Amamiya.

Pelanggan setianya pun banyak berkomentar setelah mengetahui berita penutupan restoran legendaris tersebut. Banyak dari mereka yang terkejut dan merasa sedih.

"Berabad-abad sejarah sekarang hilang selamanya," tulis salah satu pelanggan Kawajin.

"Sebagai pecinta Shibamata, aku sangat sedih mendengar ini," tulis salah satu penggemar menu restoran Kawajin.

Kawajin tidak hanya populer pada kalangan turis. Kawajin juga populer pada penduduk asli Jepang. Sayangnya pembatasan yang harus dilakukan akibat pandemi covid-19 ini memaksa Kawajin untuk mulai menutup pintu dan berhenti melayani pada 31 Januari 2021 mendatang.

Baca Juga: Cokelat Mewah Godiva Akan Tutup 128 Toko di Amerika Serikat

(adr/adr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat