Kisah tragis datang dari anak kecil berusia 10 tahun ini. Pada hari ulang tahunnya, ia sempat menikmati kue coklat. Sayangnya, kue coklat itu merenggut nyawanya.
Anak-anak biasanya senang menyambut hari ulang tahunnya. Mereka bisa menikmati kue ulang tahun enak, berkumpul bersama keluarga, sampai mendapat hadiah spesial.
Namun, tidak semua perayaan ulang tahun itu memberi kesan yang baik. Rupanya ada juga perayaan ulang tahun yang justru membawa duka. Seperti kejadian yang dialami anak kecil ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak kecil perempuan bernama Manvi sempat merayakan ulang tahunnya bersama keluarga. Bocah 10 tahun asal Punjab, India ini diberi kue ulang tahun oleh kedua orang tuanya.
Menurut laporan independent.co.uk (02/04), kue ulang tahun ini dipesan secara online melalui toko kue di kota Patiala
Saat merayakan ulang tahun Manvi, gadis kecil ini tentu sempat mencoba kue ulang tahun coklat miliknya. Sayangnya, kue ulang tahun itu membawa hal buruk pada Manvi.
Setelah sorenya Manvi makan kue coklat, ia langsung mengalami gejala muntah-muntah. Manvi juga mengaku tenggorokanya merasa sangat haus dan tidak nyaman.
 Anak kecil ini sempat diberi kue ulang tahun yang dipesan orang tuanya dari online. Foto: ndtv.com |
Manvi sempat bisa istirahat tidur malam, tetapi kondisi tubuhnya dilaporkan semakin buruk. Keesokan paginya, keluarga Manvi akhirnya membawa gadis kecil ini ke rumah sakit lokal untuk dilakukan pemeriksaan.
Manvi diberi oksigen tambahan dan diperiksa dengan elektrokardiogram, berupa test diagnostik untuk mengukur aktivitas listrik jantungnya. Namun, tidak lama kemudian Manvi dinyatakan meninggal dunia.
Kematian bocah itu membuat keluarganya menduga jika penyebabnya karena kue coklat yang dibeli online itu. Menurut keluarganya, kue coklat ini telah terkontaminasi.
Pihak keluarga juga mengajukan kasus ini ke polisi agar pemilik toko roti itu bisa segera diperiksa.
 Begini suasana hangat Manvi dan keluarganya di perayaan ulang tahunnya. Foto: ndtv.com |
Keluarga juga menemukan keganjalan karena nama toko roti di tagihan dengan nama aslinya tidak sama. Menunjukan bahwa toko roti itu mungkin menggunakan sistem cloud kitchen.
Polisi setempat, Sarfaraz Alam melaporkan, "Kami juga memantau konsep cloud kitchen ini karena nama toko roti di Zomato terus berubah."
Meskipun sudah dilaporkan ke pihak kepolisian, tetapi pihak keluarga merasa tidak puas. Keluarga Manvi juga menuduh departemen kesehatan setempat tidak peduli dengan kasus ini.
Keluarga Manvi mengklaim, laporan polisi pertama saja dibuatnya baru lima hari setelah kematian Manvi.
 Siapa sangka kue coklat itu menjadi penyebab kematian bocah ini. Foto: Dok. Ratri Wahyuni |
Menurut laporan kakek Manvi, Mr Lal, petugas departemen kesehatan juga menolak mengambil sampel kue yang mereka pesan. Pihak departemen kesehatan bersikeras hanya akan mengambil sampel dari toko kue itu langsung.
Tidak hanya keluarga, polisi, atau departemen kesehatan yang ikut campur, tetapi Zomato sebagai aplikasi tempat keluarga Manvi memesan kue, juga memberi pernyataan.
Menurut perwakilan Zomato, "Kami patah hati dan sangat terguncang atas kejadian tragis baru-baru ini yang terjadi di Patiala. Begitu kami mengetahui kejadian tersebut, yang kini sedang diselidiki polisi, kami segera menghapus restoran dari platform Zomato."
Pihak Zomato juga melarang pemilik bakery itu mengoperasikan hal apapun di Zomato.
Simak Video "Kemeriahan Kirab Tumpeng Coklat di Blitar"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)