Keributan terjadi antara seorang netizen dengan pihak restoran. Kedua pihak saling serang di media sosial yang diawali perselisihan saat makan di restoran.
Banyak hal yang dibayangkan seorang pelanggan restoran ketika datang untuk makan. Pelayanan yang prima, makanan yang enak, serta para pekerja yang ramah pasti menjadi keinginan yang didapatkan saat mengunjungi restoran.
Tetapi standar keramahan dan pelayanan yang baik adalah hal yang subjektif. Beberapa orang tetap merasa kurang puas walaupun pelayannya sudah bekerja keras atau hanya karena kesalahan sepele.
Hal ini yang membuat banyak keluhan atas sebuah restoran yang dilayangkan oleh pelanggannya. Termasuk yang dilakukan seorang netizen di Facebook yang berdebat dengan restoran karena mendapat perilaku ini.
Baca juga: Rela Jadi Ojol Demi Biaya Nikah, Pria Ini Dapat Tip Rp 8 Juta
Seorang pelanggan restoran hotpot tak terima ditegur oleh pihak restoran. Foto: Thaiger |
Mengutip Thaiger (1/8) seorang pengguna Facebook menyampaikan keluhannya pada grup New Students MSU 68 terhadap sebuah restoran. Keributan ini terjadi ketika dirinya datang ke restoran all you can eat yang menyajikan hotpot di Thailand.
Dalam curhatannya yang panjang ia menyoroti pelayanan para pekerja yang tidak ramah dan komunikasinya disebut sangat buruk. Tak tinggal diam, ternyata setelah mengetahui keluhan tersebut viral pemilik restoran yang dimaksud angkat suara.
Pemilik restoran itu menjelaskan bahwa pelanggan tersebut melakukan hal yang tak sopan saat makan. Ia mengambil tteokpokki dan meletakkannya pada pangkuan, bahkan aksi ini dibantu oleh keempat teman makan semejanya.
Manajer restoran yang melihat aksinya memberitahunya dengan sopan sampai-sampai menyarankan untuk menutup makanannya agar tak kering jika ingin dimakan di lain waktu. Ternyata pengunjung tersebut tidak terima dan menuduh manajer restoran justru melakukan hal yang kasar.
Ia berusaha memfitnah restoran terkait melalui grup Facebook. Foto: Thaiger |
Pemilik restoran menjelaskan bahwa pengunjung tersebut mengaku diteriaki oleh manajer restoran hanya karena tidak menutup pintu secara perlahan. Kebohongan tersebut diperkuat dengan bukti rekaman kamera pengawas yang tidak menunjukkan kejadian seperti ucapan pengunjung restoran.
Parahnya curhatan dalam grup Facebook tersebut dikirim dengan nama pengguna anonim yang tidak dapat dikenali identitasnya. Tetapi pihak restoran mengingatkan netizen lain bahwa akun anonim sekalipun tetap dapat dilacak pemilik dan lokasi unggahannya.
Pemilik restoran juga mengatakan akan segera melacak pengunjung tersebut termasuk identitas dan tempat tinggalnya. Benar saja, pengunjung yang berbohong merasa ketakutan dengan ancaman tersebut.
Setelah mendapat ancaman dari pihak restoran akhirnya ada unggahan permintaan maaf dari pengirim status berisi keluhan tersebut. Ia mengklarifikasi bahwa dirinya benar memberikan kronologi yang berbohong dan tidak sesuai dengan kondisi di restoran.
Makanan Jepang Kaki Lima 'Asasuka' dengan Cita Rasa Autentik
Makanan Jepang Kaki Lima 'Asasuka' dengan Cita Rasa Autentik
(dfl/odi)