Bocah berusia 10 tahun asal Jepang ini menarik perhatian. Ia menjadi orang termuda yang mendapatkan sertifikasi untuk mengolah ikan fugu yang beracun.
Ikan fugu atau ikan buntal merupakan salah satu jenis ikan dengan harga tinggi, bahkan masuk ke dalam daftar jenis daging yang paling mahal di dunia. Ikan fugu ini terkenal berbahaya karena dapat mengeluarkan racun, yang berakibat fatal hingga kematian bagi orang yang memakannya.
Tapi fugu dinilai sebagai salah satu hidangan eksotik, yang biasanya disulap menjadi sashimi. Tidak semua orang bisa mengolah ikan yang satu ini, karena dibutuhkan keahlian khusus agar daging ikan aman untuk dikonsumsi. Kisaran harganya sekitar $135 per 500 gram, atau setara dengan harga Rp 2.083.179.
Makanan ini disebut sulit di dunia karena tak semua orang bisa mengolahnya jadi aman untuk dikonsumsi. Karena fugu sebenarnya masuk ke dalam jenis ikan yang cukup beracun, dan biasanya disajikan sebagai sashimi yang segar di Jepang. Setidaknya ada 20-40 orang yang meninggal setelah menyantap ikan jenis ini, karena mengandung neurotoxins yang cukup tinggi.
Keren! Bocah 10 Tahun Ini Mahir Mengolah Ikan Fugu yang Beracun Foto: Site News |
Baru-baru ini ada seorang anak perempuan bernama Karin Tabira yang lulus uji sertifikasi pengolahan ikan fugu. Tabira yang baru berusia 10 tahun berhasil menjadi orang termuda yang lulus sertifikasi ini.
Dilansir dari SoraNews24 (05/09), Tabira berasal dari Prefektur Kumamoto. Ia mengikuti uji sertifikasi tersebut yang terkenal sulit. Pasalnya orang-orang yang mau mendapatkan sertifikasi ini harus mahir mengolah atau menyiapkan ikan fugu yang beracun sampai aman untuk dimakan.
Saking susahnya, kurang dari 65% peserta yang ikut ujian ini berhasil mendapatkan sertifikasi untuk menyajikan ikan fugu. Selam ujian, setiap peserta diberikan ikan fugu yang masih utuh serta peralatan untuk membuang bagian beracun dari ikan tersebut. Kemudian lanjut ke bagian memasaknya.
Tabira sendiri rupanya sejak kecil memang memiliki hobi memancing. Bocah yang kini duduk di bangku sekolah dasar ini, rajin mengikuti kelas tentang ikan fugu dan cara pengolahannya.
Keren! Bocah 10 Tahun Ini Mahir Mengolah Ikan Fugu yang Beracun Foto: Site News |
Memang ada banyak kelas di Jepang untuk mengikuti sertifikasi ini, tapi kebanyakan usia peserta minimal harus 18 tahun ke atas. Tabira tak mau menunggu terlalu lama sampai akhirnya ia memutuskan mengambil kelas sertifikasi di Prefektur Yamaguchi, yang tidak memiliki batas umur peserta.
Selama mengikuti ujian tersebut, Tabira merasa percaya diri dan berhasil lulus dengan nilai yang baik. Karena pencapaiannya ini, Tabira diundang ke Kumamoto Prefectural Capital Building, di mana ia diberi sambutan dan ucapan selamat oleh Gubernur Takashi Kimura.
Tabira juga membawa ikan fugu yang sudah disiapkan dan dimasaknya untuk disantap bersama-sama. Karena usia Tabira masih muda, jadi Tabira belum bisa menggunakan sertifikasi tersebut untuk bekerja di restoran. Namun, ia memiliki cita-cita untuk menjadi chef spesial ikan fugu di masa depan.
Makanan Jepang Kaki Lima 'Asasuka' dengan Cita Rasa Autentik
Makanan Jepang Kaki Lima 'Asasuka' dengan Cita Rasa Autentik
(sob/odi)