Tidak hanya menjadi tren masa kini, kopi juga minuman favorit para sufi. Di balik racikan kekiniannya, ada perjalanan para sufi yang telah mengamati kopi.
Salah satu alasan kopi menjadi tren adalah kegunaannya untuk meningkatkan fokus. Kopi juga menjadi minuman, selain teh, yang paling cocok untuk menemani waktu berdiskusi.
Ternyata popularitas kopi sebagai minuman untuk meningkatkan fokus tidak hanya diandalkan pekerja di era modern. Para sufi atau ilmuwan Islam telah mengamati dan memanfaatkan kopi sejak ratusan tahun silam.
Perjalanan kopi menjadi minuman yang populer bukan jejak yang singkat. Ada banyak kisah yang terkandung di dalam kesegarannya hingga menjadi minuman yang paling populer di dunia.
Baca juga: Penyelam Wanita di Pulau Jeju Jadi Andalan Penghasil Seafood Segar
Para sufi di tanah Arab tercatat sebagai orang-orang yang mengamati kopi pertama kali. Foto: Istimewa |
Pengenalan kopi panas oleh para Sufi
Ratusan tahun sebelum kedai kopi populer di Inggris, pada 1500an para sufi di tanah Arab telah akrab dengan biji hitam ini. Sufi atau ilmuwan tasawuf asal Yaman menyebarkan biji kopi melalui pelabuhan Mocha menuju tanah Mesir.
Sebagaimana diketahui bahwa kopi tertua sejauh ini ditemukan berasal dari Yaman dna dari negara ini pula cikal bakal kopi yang populer terlahir. Para sufi yang datang ke Mesir kemudian hidup berkelompok hingga membangun sebuah kedai kopi di Kairo, Mesir.
Menurut BBC, kedai kopi pertama yang didirikan oleh para sufi berada di sekitar Universitas Al Azhar, Kairo. Baru diikuti dengan kehadiran beberapa kedai kopi yang ada di ibukota Turki pada masa pemerintahan Ottoman sekitar tahun 1554.
Perkembangan kafe pada masa Ottoman
Kopi saat itu berkembang di Turki saat masih berada di bawah kejayaan Ottoman atau masih bernama Konstantinopel. Dibantu dengan penyebaran sufi yang ikut masuk ke Turki hingga akhirnya budaya berkumpul dan berserikat di kedap kopi sambil menikmati qahwa berkembang pesat.
Kopi yang populer di Konstantinopel saat itu masih sebatas kopi panas. Seperti yang diketahui seperti hari ini orang-orang Turki memasak kopi dengan cara tradisional menggunakan pasir untuk menghantarkan suhu panas dan menyeduh kopi.
Jalur kopi yang masuk ke Turki ternyata menjadi angin segar bagi banyak negara-negara Eropa. Dari negara ini jejak kopi mulai menyebar lebih luas memasuki daratan Eropa hingga ke berbagai belahan dunia lainnya melalui perdagangan.
Perjalanan panjang kopi menuju minuman populer masih berlanjut di halaman selanjutnya.
Simak Video "Makanan Jepang Kaki Lima 'Asasuka' dengan Cita Rasa Autentik"
[Gambas:Video 20detik]