thif-live.com

Heboh Makan Telur Dadar Disebut Sebabkan Kanker, Begini Kata Ahli

Heboh Makan Telur Dadar Disebut Sebabkan Kanker, Begini Kata Ahli
Foto: Getty Images/webphotographeer

Jakarta -

Melalui sebuah podcast, seorang ahli medis menyebut konsumsi telur dadar dapat menimbulkan penyakit kronis. Begini penjelasan dokter dan ahli kesehatan lainnya.

Telur dadar menjadi lauk sederhana yang tak pernah gagal memanjakan selera. Namun baru-baru ini kehebohan terkait telur dadar marak diperbincangkan.

Berawal dari video podcast yang diunggah pada akun YouTube @kasisolusi (8/2). Podcast itu dihadiri Iwan Benny selaku founder Konsep Karnus dan dr. Ary Yanuar selaku dokter dan penerapan Konsep Karnus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu diketahui sebelumnya bahwa Konsep Karnus atau Pendekar Nusantara mempraktikan metodologi dasar untuk mempelajari cara kerja tubuh manusia. Disebutkan juga oleh Iwan, Karnus menekankan kepada melakukan segala sesuatu terhadap tubuh berdasarkan 'algoritma' atau pemberian Tuhan.

Baca juga: Nyamm! Chicago Pizza dengan Isian Keju Mulur Ini Ada di Cikajang

ADVERTISEMENT
Heboh Makan Telur Dadar Disebut Sebabkan Kanker, Begini Kata AhliKonsep Karnus menyebut konsumsi telur dadar dapat memicu kanker dan penyakit metabolik lainnya. Foto: Getty Images/webphotographeer

Dery selaku pembawa acara pada podcast tersebut meminta penjelasan bagaimana Konsep Karnus dapat menyebut telur dadar sebagai pemicu berbagai penyakit. Iwan Benny lantas menjelaskan bahwa ada komponen kimia bernama avidin dan biotin pada telur yang tidak boleh tercampur.

"Pada saat asam lemak banyak rantai ganjil ada di kuning telur, avidin (pada putih telur) akan mengunci biotin (pada kuning telur) untuk memecahnya. Apalagi digoreng, ikatan ini akan terkunci dan rusak... Akhirnya rantai lemak yang ganjil ini tidak bisa masuk ke dalam darah dan akan membentuk senyawa baru yaitu dari jenis keton radikal. Ini yang akan masuk pada dan merampas elektron pada DNA dan RNA sehingga terjadilah kanker," jelas Iwan.

Menanggapi pernyataan tersebut, dr. Tirta melalui akun Instagram @dr.tirta (15/2) menyebut telur tidak berhubungan langsung pada diabetes dan kanker. Hal ini lantaran kesalahan dalam memasak telur ada pada prosesnya.

"Telur yang dimasak pakai minyak yang sudah hitam-hitam dan sampai gosong, hal itulah yang menyebabkan karsinogenik. Kedua, cara membumbuinya yang terlalu banyak. Ketiga, avidin dan biotin ini memang bisa mempengaruhi, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah yang sangat banyak," jawab dr. Tirta.

Heboh Makan Telur Dadar Disebut Sebabkan Kanker, Begini Kata AhliFaktanya penyebab itu hanya akan terjadi jika konsumsi telur dalam keadaan mentah dan jangka waktu yang berkepanjangan. Foto: Getty Images/webphotographeer

Tak hanya dr. Tirta, dr. Dion Haryadi juga angkat suara terkait perdebatan ini. Pada video yang diunggah dalam akun Instagram @dionharyadi (16/2), ia menggunakan jurnal penelitian sebagai acuan untuk menyampaikan pandangannya.

Pada jurnal pertama yang diperlihatkannya, secara khusus membahas tentang kondisi kekurangan biotin. Memang ada beberapa gejala yang dapat ditimbulkan dari kekurangan bioti, tetapi tidak serta merta menimbulkan kanker.

Kondisi kekurangan biotin akibat konsumsi telur dijelaskan dengan istilah Egg White Injury Syndrome. Kondisi ini disebabkan oleh cara konsumsi telur yang salah, salam kondisi mentah, dengan jumlah yang banyak dan dalam jangka waktu yang panjang.

Sementara ikatan avidin dan biotin seperti yang disebutkan Iwan sebelumnya ternyata bisa terlepas dengan proses pemasakan. Sehingga biotin tetap akan dicerna oleh tubuh dan ikut memecah rantai lemak pada makanan yang dikonsumsi.

Penjelasan ini juga dibenarkan melalui jurnal Medscape yang menyebut proses pemasakan telur baik dadar, direbus, ataupun diceplok tergolong aman. Bahkan kategori konsumen yang lebih berisiko untuk mengalami defisiensi biotin bukan dari konsumsi telur dadar, melainkan para perokok dan mereka yang mengonsumsi alkohol.



Simak Video "Masak Masak: Resep Telur Dadar Padang"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat