Saat Olimpiade Paris lalu, para atlet protes karena menemukan cacing dalam daging ikan. Cacing disebut-sebut umum ditemukan di ikan, tetapi bisa dihindari dengan cara ini!
Makanan menjadi pusat perhatian saat Olimpiade Paris lalu. Banyak laporan beredar terkait makanan yang didistribusikan di Olympic Village. Beberapa atlet pun merasa kecewa dengan makanan yang mereka terima.
Salah satu insiden yang paling heboh ketika beberapa atlet mengklaim bahwa mereka menemukan cacing pada daging ikan.
Kejadian ini pun akhirnya menimbulkan banyak pertanyaan tentang cacing pada ikan, serta seberapa umum hal ini terjadi. Namun, nyatanya cacing memang umum ditemukan pada ikan.
Hal tersebut memang tidak jarang terjadi, tetapi bisa dihindari juga. Melansir foodandwine.com (15/08/2024), berikut penjelasannya.
1. Cara cacing bisa masuk ke dalam ikan
Atlet olimpiade mengungkap temukan cacing pada hidangan ikan mereka. Foto: Jack Spister Photography |
Ada beberapa cara cacing masuk ke dalam tubuh ikan. Menurut pakar keamanan pangan, Ellen Shumaker Ph.D, ikan dapat tertular parasit usus, seperti cacing pipih atau cacing pita dengan memakan hewan laut yang terinfeksi.
Parasit seperti itu umumnya ditemukan di ikan air tawar dan air asin. Ketika ikan memakan krustasea yang terinfeksi, larva parasit bermigrasi ke dalam daging ikan dan ke dalam organnya.
Saat larva telah matang dan berkembang menjadi cacing, cacing ini pun bisa terlihat di dalam tubuh ikan yang dikonsumsi.
Erin Arneson, spesialis makanan laut di University of Georgia Marine Extension dan Gerogia Sea Gran juga mengungkap jika ikan dapat terkena trematoda, yaitu parasit yang masuk ke kulit mereka.
Parasit-parasit seperti ini cukup umum ditemukan pada ikan kod, ikan haddock, dan ikan salmon. Cacing-cacing itu bisa saja terlihat di dalam ikan maupun tidak. Biasanya cacing pada ikan punya ukuran kecil dan warnanya putih hampir bening.
Menurut Shannon Stover, pada ikan, seperti kod, cacing mungkin punya warna lebih menonjol dan gelap, seperti potongan rumput laut yang tidak beraturan.
2. Bahaya cacing di dalam ikan
Jika cacing ditemukan dalam ikan yang sudah masak, maka itu tidak terlalu berisiko. Foto: iStock |
Cacing di dalam ikan bisa membuat seseorang jatuh sakit, tetapi itu tergantung dari bagaimana ikan diolah.
Cacing parasit menimbulkan bahaya bagi kesehatan terbesar saat ikan dikonsumsi mentah. Untuk mengendalikan parasit pada ikan mentah, dagingnya harus dibekukan pada suhu -0,5 derajat celcius dan disimpan pada suhu tersebut setidaknya 15 jam.
Sayangnya, sebagian freezer rumahan memiliki suhu berkisar antara 0 sampai -12 derajat celcius yang mungkin tidak cukup dingin untuk membunuh parasit.
Namun, Hadwon menyatakan cacing pada ikan yang dibekukan atau dimasak akan mati dan tidak berbahaya. Jika kebetulan memakan ikan yang kurang matang atau sushi yang tidak dibekukan dengan benar, barulah akan ada risiko berbahaya.
Gejala dari infeksi dari kontaminasi cacing bisa beragam. Beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi beberapa lainnya bisa jadi mengalami masalah gastrointestinal, seperti diare, muntah, sakit perut, dan penurunan berat badan.
Beberapa orang juga bisa saja mengalami reaksi, sekalipun cacing sudah mati. Beberapa kasus mengalami reaksi alergi terhadap cacing parasit meskipun cacing sudah dibunuh melalui proses pembekuan atau pemasakan.
Hal yang perlu dilakukan saat menemukan cacing dalam ikan bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
Simak Video "Melihat Olahan Ikan Air Tawar Khas Bali 'Mujair Nyat-nyat'"
[Gambas:Video 20detik]