thif-live.com

Mau makan siang pakai coto Makassar hingga rahang tuna? Coba mampir ke restoran ini. Semakin seru karena kamu bisa sekaligus memetik hingga cicip durian D24!

Jika bosan dengan suasana padat kota Jakarta, kamu bisa melipir ke daerah Tapos, Depok. Di daerah ini terdapat sejumlah restoran keluarga, tetapi jika ingin makan sekaligus merasakan pengalaman berbeda, mampirlah ke Resto Saoraja.

Resto Saoraja menawarkan menu khas Makassar. Pemiliknya juga orang asli Makassar sehingga resep-resep masakannya bisa dibilang autentik.

Kepada (11/01), Chef Hasbulloh mengungkap, Resto Saoraja berdiri sejak 2020. Di sini ada menu khas Makassar, seperti coto Makassar, Rahang Tuna, hingga olahan ikan tawar dan laut berbumbu khas. Chef di sini pernah bekerja sebagai chef Istana dengan pengalaman di dunia kuliner cukup lama.

Menariknya lagi, di Resto Saoraja pengunjung tidak hanya bisa menikmati masakan Makassar, tetapi juga tur keliling kebun durian. Pengunjung bahkan dapat mencoba langsung durian yang baru dipetik.

1. Resto Makassar berkonsep rumah panggung

Resto Saoraja menwarkan konsep bangunan seperti rumah panggung tradisional Makassar. Foto: / Atiqa Rana

Resto Saoraja awalnya hanya sebuah kebun buah-buahan, dengan durian sebagai varietas buah unggulan di sini.

Sampai pemilik kebun dengan luas 14 hektar ini berpikir ingin memanfaatkan sebagian lahannya menjadi sebuah restoran. Akhirnya ia membangun Resto Saoraja pada 2020.

Resto Saoraja punya konsep bangunan yang unik. Untuk menciptakan suasana seperti makan langsung di Makassar, restoran ini dibangun dengan konsep rumah panggung.

Bangunan rumah panggungnya besar dan luas. Terdapat kursi dan meja yang bisa ditempati kurang lebih untuk 40 orang.

Begini bagian dalam Resto Saoraja di Depok itu. Foto: / Atiqa Rana

Suasana restorannya masih sangat asri karena dikelilingi kebun buah yang luas. Pengunjung yang ingin makan sambil menikmati pemandangan langsung ke kebun, bisa menempati area di luar belakang.

Mereka juga memiliki ruangan privat yang bisa dijadikan tempat meeting atau tempat makan yang lebih 'intimate' bersama keluarga terdekat.

2. Bahan makanan diambil langsung dari kebun

Chef Bulloh selaku chef di Resto Saoraja yang memiliki pengalaman cukup banyak, bahkan sempat bekerja di istana. Foto: / Atiqa Rana

Sesuai dengan namanya, 'Saoraja' yang berarti rumah raja dalam bahasa Makassar, restoran ini pun ingin menyajikan makanan khas Makassar yang resepnya diambil dari leluhur keluarga.

"Kalau untuk resep memang dari keluarga pemilik. Kebetulan memang pemilik-nya orang Makassar asli. Saya bantu modifikasi menu-menunya," jelas chef Bulloh.

Ciri khas lainnya, Resto Saoraja menyajikan hidangan dengan bahan-bahan yang diambil langsung dari kebun mereka. Bangunan restorannya memang berada di lahan kebun 14 hektar. Kebunnya juga memiliki banyak varietas buah dan sayuran, seperti durian, pepaya, kelapa, kelengkeng, hingga rambutan.

3. Sensasi seru tur kebun durian

Di restoran ini bisa sekaligus tur ke kebun durian seluas 14 hektar! Foto: / Atiqa Rana

Pengalaman makan di sini semakin seru karena pengunjung bisa sekaligus tur ke kebun. Pengunjung bisa minta diantar pegawai di sana untuk mengelilingi kebun luas itu. Tur kebun ini gratis, tidak dipungut biaya sepeserpun.

Sambil menunggu makanan disiapkan oleh chef Bulloh, kami diantar oleh salah satu pengelola kebun. Begitu masuk kebun, kami 'disambut' beberapa pohon kelapa.

Tidak jauh dari pohon kelapa, mulai terlihat banyak pohon durian. Ada jenis durian ochee, durian lokal, hingga durian D-24 yang pohonnya paling banyak.

Pak Gunawan selaku pengelola kebun mengungkap ada kurang lebih 7 varietas durian yang ditanam di sini. Varietasnya terdiri dari Musang King, D-24, Emas, dan beberapa durian lokal. Namun, menurut pak Gunawan, pengunjug paling banyak mencari durian D-24.

"Rata-rata sih orang kalau datang ke sini carinya memang durian D-24. Jadi datang ke sini, trus makan di resto, baru nanti terakhir makan durian," jelasnya kepada .

Durian D-24 menjadi salah satu varietas unggulan dan banyak dicari di sini. Foto: / Atiqa Rana

Harga duriannya bervariasi, tergantung jenis dan beratnya. Misalnya, durian lokal yang dibanderol dengan harga Rp 50.000/kg.

Sedangkan durian D-24 dibanderol dengan harga Rp 150.000/kg. Varietas di bawahnya dijual dengan harga Rp 100.000/kg.

Kami sempat mencicipi durian D-24 yang rupanya memiliki daging buah kuning kemerahan. Daging buahnya tebal dan lembut. Rasanya manis dengan jejak rasa pahit.

Cita rasa masakan Makassar di restoran ini bisa dilihat pada halaman selanjutnya!