thif-live.com

Bangunan Restoran Berusia 110 Tahun Ini Rekam Jejak Kuliner Proklamator

Tugu Kunstring Paleis
img-alt

Diah Afrilian

5
“Citarasa masakan autentik nenek moyang didukung dengan suasana yang antik.” - dfl
Foto: /Diah Afrilian

Jakarta -

Restoran di Jakarta ini berhasil merekam jejak kuliner Sang Proklamator. Menu tradisional yang otentik disajikan sebagai rijsttafel menyambut Hari Kemerdekaan.

Banyak catatan sejarah yang berhasil disimpan rapi pada tempat-tempat tak terduga. Bahkan di dalam restoran sekaligus galeri di bilangan Jakarta Pusat saja kental dengan jejak Bapak Bangsa, Ir. Soekarno.

Tugu Kunstkring Paleis berhasil merekam sejarah panjang kuliner di Hindia Belanda hingga Soekarno berhasil merebut kemerdekaannya. Segala rupa masih dijaga keasliannya, bahkan bentuk bangunannya sama sekali tak dipugar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyambut Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, tim menilik kembali perjalanan kuliner bangsa di restoran ini. Mulai dari ruangan yang didedikasikan untuk Soekarno, Multatuli, hingga penyajian makanan dengan akulturasi kolonial kami rasakan secara langsung.

Detail Informasi
Nama Tempat MakanTugu Kunstkring Paleis
AlamatJalan Teuku Umar 1, Menteng, Jakarta Pusat
No Telp021 3900899
Jam OperasionalSetiap hari, 11.00 - 00.00 WIB
Estimasi HargaRp 60.000 - Rp 180.000
Tipe KulinerTradisional
Fasilitas
  • Makan di Tempat
  • Ruang VIP
  • Area Parkir Luas
  • Main Function Hall
  • dll
Tugu Kunstring PaleisTugu Kunstring Paleis tak pernah mengubah bentuk bangunan aslinya. Foto: /Diah Afrilian

Bangunan Imigrasi Belanda yang Tak Pernah Diubah

Memasuki gerbang dari Tugu Kunstkring Paleis sendiri para pengunjung akan disambut dengan tulisan besar "Immigrasienst-Djawan Immigrasi". Tulisan ini merupakan bukti nyata kejayaan kolonial pada masanya di Batavia.

ADVERTISEMENT

Pada masa kolonial bangunan ini sempat mengalami perubahan fungsi berkali-kali. Mulai dari difungsikan sebagai restoran sekaligus galeri, menjadi kantor imigrasi, hingga lembaga keagamaan.

Ketika masih menjadi restoran dan galeri, karya pelukis ternama seperti Vincent van Gogh hingga Pablo Picasso pernah dipajang di sini. Hingga akhirnya pemilik Tugu Group berhasil mengambil alih bangunan tersebut dan mengembalikan fungsinya sebagai restoran sekaligus galeri.

Tugu Kunstring PaleisPada setiap ruangannya diberi nama pahlawan sebagai bentuk dedikasi. Foto: /Diah Afrilian

Ruangan yang Didedikasikan untuk Pahlawan

Tugu Group terkenal dengan identitasnya yang melekat kuat dengan sejarah dan budaya Indonesia. Untuk di Tugu Kunstkring Paleis sendiri setiap ruangannya didedikasikan untuk para pahlawan bangsa yang berjuang demi kemerdekaan.

Ruang Diponegoro merupakan ruangan makan reguler yang menampilkan lukisan besar berisi cerita penangkapan Pangeran Diponegoro oleh pemerintah kolonia. "Di bagian belakang ruang makan ini ada lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro yang kebetulan dilukis sendiri oleh owner kami," ujar Dyan selaku Marketing Tugu Kunstkring Paleis.

Ada juga beberapa ruangan yang diberi nama Raden Saleh hingga Multatuli yang merupakan orang Belanda tetapi memiliki jasa untuk Indonesia. Tetapi ada satu ruangan khusus yang sengaja didedikasikan untuk Bapak Bangsa, yaitu Ir. Soekarno.

Di dalam ruangan dengan kapasitas hingga 20 orang ini, perjalanan wafatnya Bung Karno dan foto-foto selama masa hidupnya dipajang. Koleksi seperti topeng, buku-buku, hingga kerisnya pun ada dan tersimpan rapi di sini.

Berbagai menu otentik yang menjadi saksi akulturasi budaya ada di halaman berikutnya.



Simak Video "Tugu Kunstkring Paleis: Restoran Klasik dengan Makanan Nusantara"
[Gambas:Video 20detik]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat