thif-live.com

Istimewa dari Wonogiri! Durian Pogog yang Dagingnya Tebal Manis

Penampakan Durian Pogog Desa Tengger, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, saat ditemui pada Rabu (20/12/2023).
Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng

Wonogiri -

Di Dusun Pogog, Wonogiri, warganya rata-rata menanam pohon durian. Buah yang dihasilkan istimewa karena dagingnya tebal dan rasanya manis. Durian ini dikenal sebagai durian pogog.

Wonogiri merupakan salah satu daerah penghasil durian di Jawa Tengah. Jenisnya ada beberapa, termasuk durian Pogog yang namanya diambil dari dusun tempat pohon durian itu berasal, Dusun Pogog.

Dusun Pogog termasuk kawasan dataran tinggi di Wonogiri. Dusun ini termasuk wilayah Desa Tengger, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hampir semua warga di Dusun Pogog menanam atau mempunyai pohon durian. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Kelompok Tani Unggul Jati Dusun Pogog, Rimo.

"Dulu awalnya hanya sedikit (yang menanam). Ada 63 orang, sekarang hampir semua menanam. Di sini ada 150 KK (kepala keluarga)," kata Rimo saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (20/12).

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan perkebunan durian di Pogog dirintis bersama pegiat pertanian Dusun Pogog sejak 2009 lalu. Kini jumlah pohon durian Pogog yang dibudidayakan sudah mencapai ribuan batang.

Terkait perbedaan dengan durian lain, menurut Rimo, yang bisa membedakan adalah para konsumen atau penikmat durian. Namun yang pasti, durian Pogog dipanen setelah buah matang di pohon.

"Kami baru memanen (durian) kalau duriannnya sudah jatuh dari pohon," ungkap dia.

Berdasarkan pengamatan detikJateng, daging buah durian Pogog cukup tebal dengan ukuran biji yang kecil. Rasanya manis dan rata-rata berwarna kuning. Tekstur dagingnya tidak terlalu berair sehingga mirip durian montong.

Penampakan Durian Pogog Desa Tengger, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, saat ditemui pada Rabu (20/12/2023).Penampakan Durian Pogog Desa Tengger, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, saat ditemui pada Rabu (20/12/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng

Rimo mengatakan hasil panen durian pada musim ini berbeda dengan panen sebelumnya. Pasalnya bobot atau ukuran durian pada musim ini mengecil.

Pada tahun sebelumnya, lanjut dia, berat durian rata-rata di atas 6 kilogram. Bahkan banyak yang mencapai 10 kilogram atau lebih. Sedangkan pada tahun ini rata-rata hanya sekitar 3-4 kilogram. Mencari durian yang berbobot di atas 5 kilogram sulit.

"Ya problemnya karena cuaca. Banyak panas kurang air. Tapi meskipun kecil tapi rasanya lebih enak. Dulu yang sampai 10 kilogram itu matangnya tidak merata (dalam satu buah). Jadi tahun ini lebih enak rasanya," jelas Rimo.

Ia menuturkan, durian Pogog dijual dengan harga per kilogram. Satu kilogram dijual seharga Rp 50.000. Rata-rata para pembeli sudah datang ke Pogog sehingga para petani tidak harus menjual ke pasar.

Rimo menjelaskan, untuk pohon durian yang berusia di bawah 10 tahun, rata-rata satu pohon menghasilkan 15-20 buah. Sedangkan pohon berusia 10 tahun lebih atau besar bisa mencapai 50 buah dalam satu pohon.

"Ini baru awal (musim panen durian). Ini nanti sampai April (2024). Puncaknya (panen) Februari (2024). Di pohon masih banyak," kata Rimo.

Artikel ini sudah tayang di detikjateng dengan judul Nikmatnya Durian Pogog Khas Wonogiri, Berdaging Kuning Tebal nan Manis

(adr/adr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat