thif-live.com

Sedih! Penjualnya Meninggal, Warung Kwetiau Sejak 1977 Ini Tutup

Sedih! Penjualnya Meninggal, Warung Kwetiau Sejak 1977 Ini Tutup
Foto: COURTESY OF MIKE NG

Jakarta -

Kabar menyedihkan datang dari warung kwetiau populer di Singapura. Pemilik warung yang berdiri sejak 1977 itu meninggal. Warungnya pun tutup permanen.

Warung makan legendaris seolah punya tempat spesial di hati pelanggan setianya. Sayangnya, tidak semua warung makan yang sudah berdiri lama ini mampu bertahan sampai sekarang.

Persaingan bisnis, harga sewa mahal, sampai kondisi penjual menyebabkan warung makan legendaris terpaksa tutup. Namun, diantara beberapa faktor itu, salah satu yang paling membuat pelanggan sedih tentu kepergian pemiliknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti kabar menyedihkan dari warung makan kwetiau populer di Singapura ini. Warung Fu Ji Fried Kway Teow di Berseh Food Centre mengumumkan akan menutup gerai secara permanen mulai 18 Maret, lapor straitstimes.com (20/03).

Pengumuman itu dibagikan langsung oleh akun Facebook Fu Ji Fried Kway Teow. Dalam unggahannya, mereka meminta maaf kepada pelanggan karena warung makan legendaris ini terakhir beroperasi tanggal 18 Maret.

ADVERTISEMENT

Rupanya warung kwetiau itu ditutup karena pemiliknya, tuan Song Yancheng meninggal dunia. Menurut laporan, pemiliknya, Song meninggal dunia malam setelah dia menyajikan kwetiau terakhir pelanggan. Pemiliknya itu pun meninggal dalam keadaan tenang.

"Dengan berat hati kami mau membagikan berita, jika tanggal 18 maret adalah hari terakhir kami beroperasi. Ayah kami meninggal dunia setelah menyajikan kwetiau terakhir di tanggal 18 Maret," tulis berita tersebut.

Sedih! Penjualnya Meninggal, Warung Kwetiau Sejak 1977 Ini TutupPemberitahuan penutupan serta alasannya ini diinformasikan langsung oleh akun Facebook warung tersebut. Foto: COURTESY OF MIKE NG

Meskipun tidak sepopuler warung kwetiau lain, tetapi Fu Ji Fried Kway Tweo memiliki pelanggan setianya sendiri. Banyak ulasan positif yang ditulis pelanggan terhadap warung makan berusia 47 tahun itu.

Salah satu ulasan baik dibagikan pelanggan Anthony Tan di Facebook Hawker United Dabao 2020. Ia menceritakan pengalamannya ketika memesan sepiring kwetiau seharga $5 (Rp 58.000).

Ia memuji hidangan ini karena kombinasi saus hitam manis, bawang putih, lemak babi, dan saus sambal yang menyatu sempurna.

Dalam sebuah wawancara, Song mengungkap dirinya mulai berjualan char kway teow pada tahun 1977. Awalnya, ia hanya menggunakan tiga bahan utama, berupa telur bebek, kerang segar, dan lemak babi.

Gaya masaknya tersebut juga termasuk penambahan bumbu, seperti bawang putih dan lemak babi, yang kemudian dimasak dalam wajan berapi besar.

Rahasia Song untuk mendapat lemak babi yang renyah adalah dengan menggorengnya hingga 80 persen matang, sampai warna coklat keemasan. Setelah itu ia menambah cuka putih agar teksturnya lebih renyah.

Sedih! Penjualnya Meninggal, Warung Kwetiau Sejak 1977 Ini TutupSelma bertahun-tahun, Song telah menjual char ketiau ala Singapura ini. Foto: COURTESY OF MIKE NG

Dalam wawancara yang sama, ia menyebut penjualan kwetiau ini memungkinkan dirinya mendapat nafkah. Nafkah itu cukup untuk membesarkan anak-anaknya sekaligus menyekolahkan mereka ke universitas.

Anak-anak Song sebenarnya sudah meminta agar pemilik ini segera pensiun. Namun, Song ingin terus menggoreng kwetiau demi pelanggan.

Menurut unggahan di sebuah blog, penulis Leslie Tay mengungkap jika Song mewarisi warung makan ini dari ibu mertuanya. Ibu mertuanya sudah mulai jualan kwetiau dari gerobak dorong di Jalan Maude sampai akhirnya pindah ke tempat lain.

Song menghabiskan umurnya dengan berjualan kwetiau demi memenuhi keinginan pelanggan setia. Kabar meninggalnya pemilik warung ini pun menarik perhatian banyak orang. Tidak sedikit pelanggan yang memberi penghormatan terakhir dengan menulis komentar positif terkait warung tersebut.



Simak Video "Warung Mak Beng Bali Masuk Daftar 150 Restoran Legendaris di Dunia"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat