thif-live.com

Getuk, Jajan Pasar yang Ada Sejak Zaman Penjajahan Jepang

Getuk lindri di Jombang
Foto: Enggran Eko Budianto

Solo -

Getuk terkenal dengan teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis gurih. Jajan pasar ini punya sejarah dan fakta menarik karena sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang.

Indonesia memiliki beragam jenis kue dan jajanan tradisional. Salah satu yang terkenal, jajan pasar khas Jawa. Jajanan ini terdiri dari berbagai jenis, termasuk getuk yang digemari banyak orang.

Getuk terbuat dari singkong. Teksturnya empuk lembut dan rasanya manis agak gurih. Biasanya getuk juga dibuat dengan tambahan pewarna sehingga tampilan warna-warninya memikat selera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari jurnal berjudul Penerapan Ragam model dan Keindahan Kemasan Pemasaran Jajanan Tradisional Gethuk Lindri (Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 6, No. 1, 2022) Universitas Dr Soetomo oleh Totok Hendarto dan Sandra Oktaviana Pinaraswati, berikut sejarah, filosofi, serta fakta-fakta menarik getuk.

Sejarah Getuk

Getuk adalah makanan ringan yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah. Masyarakat Magelang sudah memproduksi dan mengkonsumsi getuk sejak zaman penjajahan Jepang. Saat itu, beras selaku bahan pokok masyarakat sangat langka dan harganya begitu mahal. Masyarakat Magelang pun memanfaatkan ketela pohon atau singkong sebagai bahan makanan pokok pengganti beras.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari buku Yuk, Mengenal Makanan Nusantara! (2021) oleh Ernawati Lilys, Mbah Ali Mohtar adalah orang pertama yang berinovasi untuk menciptakan getuk. Mbah Ali menamai ciptaannya tersebut sebagai getuk karena proses penghalusan singkong yang ditumbuk menimbulkan bunyi 'tuk-tuk'.

Filosofi Getuk

Getuk Tiga Warna or three-color getuk is the signature Javanese snack of mashed cassava and grated coconut cake from Magelang, Central Java, Indonesia. This cassava cake is always made and served in three flavors and colors. The cake is plated on an earthenware plate and garnished with a bunch of tiny leaves. A pair of wooden cutlery is placed on the plate.Foto: Getty Images/iStockphoto/MielPhotos2008

Singkong yang dijadikan sebagai bahan utama getuk menyimbolkan makna kesederhanaan. Singkong bisa tumbuh dimana saja namun tetap rendah hati dengan tidak menunjukkan buahnya.

Sedangkan kelapa parut yang menjadi pelengkap sajian getuk menyimbolkan kebermanfaatan. Seluruh bagian pohon kelapa memiliki kegunaan bagi manusia. Berefleksi dari hal tersebut, manusia sebaiknya hidup dalam kebermanfaatan bagi orang lain dan sekitarnya.

Kombinasi singkong dan kelapa ini dapat disimpulkan bahwa getuk adalah makanan tradisional yang merefleksikan makna sederhana dan kebermanfaatan hidup manusia.Selain itu, penggunaan singkong sebagai makanan pokok pengganti beras juga dapat dimaknai sebagai cara manusia yang senantiasa berinovasi dari berbagai hal sederhana yang ada di sekitarnya.

Getuk juga mengajarkan manusia untuk bersyukur atas apa yang mereka miliki dan menjadikannya sesuatu yang lebih bermanfaat, menarik, serta disukai.Filosofi getuk tersebut sejalan dengan filosofi hidup yang dianut masyarakat Jawa yaitu nrimo ing pandum. Ajaran hidup yang mengajarkan manusia untuk mensyukuri dan memasrahkan dirinya kepada Tuhan namun tetap berusaha untuk berinovasi menjadi manusia yang lebih baik.

Fakta Menarik Getuk

Meski umumnya terbuat dari singkong, getuk memiliki sejumlah varian yang berbeda-beda di setiap daerah. Misalnya getuk pisang dari Kediri, getuk goreng dari Banyumas dan Purwokerto, getuk lindri, getuk trio, getuk sukun, dan getuk kurung dari Klaten.

Selain itu, di Magelang terdapat tradisi "Grebeg Getuk" yang diadakan untuk merayakan hari jadi Kota Magelang. Festival tersebut dirayakan dengan menyusun getuk menjadi dua gunungan yang kemudian diarak berkeliling kota. Ketika selesai diarak, para warga akan memperebutkan getuk-getuk yang ada di gunungan tersebut.

Seiring perkembangan zaman, popularitas getuk mulai tergerus oleh deretan jajanan-jajanan modern. Namun, masih banyak penjaja getuk yang dapat ditemui di pasar-pasar tradisional.

Baca artikel selengkapnya DI SINI.



Simak Video "Tips Olah Singkong Anti Pahit Ala Laura"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/adr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat