thif-live.com

Warung sate yang telah berdiri 30 tahun ini memutuskan untuk menutup gerai mereka. Kabar ini pun mengejutkan banyak orang, terutama pelanggan setianya.

Cukup sulit mempertahankan bisnis kuliner yang telah dibangun sejak puluhan tahun lalu. Mengingat banyak muncul kompetitor baru sampai faktor internal yang membuat bisnis kuliner tersebut tidak bertahan.

Sebagian bisnis kuliner mungkin bisa bertahan, tetapi ada juga yang tidak bisa melawan faktor-faktor tersebut. Akhirnya mereka terpaksa membuat keputusan sulit, yaitu dengan menutup gerainya.

Mode pertahanan ini tidak hanya diusahakan oleh pemilik bisnis kuliner biasa, tetapi pemilik bisnis yang restorannya sudah mendapat bintang Michelin sekalipun bisa tiba-tiba memutuskan menutup gerai mereka.

Salah satunya dilakukan pemilik warung sate Shi Wei Da Satay Bee Hoon di Singapura.

Melalui unggahan di Facebook, warung tersebut mengumumkan akan berhenti beroperasi pada 30 April mendatang. Mereka mengaku telah membuat keputusan yang sulit, tetapi bagimanapun mereka harus menutup gerainya.

Mereka juga perlu segera menghentikan operasi karena gerai sebelumnya sudah laku terjual.

Namun, warung berusia 30 tahun ini meminta pelanggan setia untuk terus mengikuti informasi mereka di laman Facebook. Memang, belum ada kepastian apakah warung tersebut akan membuka gerai baru atau tidak.

Ini unggahan Facebook restoran yang mengabarkan akan menutup gerainya segera. Foto: Facebook/85sataybeehoon, Google/RCSC

Namun, warung tersebut mengungkap ke depannya akan ada berita baik.

"Bisa jadi ada berita bagus. Kami harap bisa bertemu lagi," tulis warung sate ini pada unggahan di Facebook.

Berbicara kepada AsiaOne, perwakilan Shi Wi Da Satay bee Hoon mengungkap, mereka belum memiliki keputusan terkait pembukaan gerai baru. Namun, ayahnya (pemilik restoran) akan menggunakan waktu ini untuk beristirahat cukup, lapor asiaone.com (24/04).

Lantas, bagaimana nasib resep satay bee hoon yang banyak dicintai pelanggan? Pihak warung menyebut, mereka merelakan resep tersebut dijual. Jika ada pembeli potensial yang tertarik pada resep tersebut, diharapkan bisa langsung menghubungi mereka untuk berdiskusi.

Shi Wei Dai Satay Bee Hoon juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada pelanggan yang sudah percaya dan memberi dukungan ke mereka selama beberapa dekade.

Kabar penutupan ini tentu membawa kesedian diantara para pelanggan setia. Unggahan Facebook itu juga sudah dibanjiri banyak komentar netuzen yang sedih karena warung sate favoritnya tutup.

Seorang netizen mengungkap, warung sate itu telah menjadi favoritnya selama 25 tahun.

Ada juga yang berkomentar, "Sata bee hoon favorit saya. Akan sangat merindukannya. Semoga bisa segera mendengar kabar baik."

Shi Wei Day Satay Bee Hoon menjadi warung legendaris di Singapura yang banyak disukai orang. Foto: Facebook/85sataybeehoon, Google/RCSC

Shi Wei Day Satay Bee Hoon merupakan sebuah warung yang menawarkan hidangan fusian satay bihun khas Singapura. Terdiri dari bihun yang disiram dengan bumbu kacang, seperti bumbu sate.

Bahan-bahan utama yang ada di dalamnya terdiri dari bihun, mie, toge, yang biasanya juga diberi irisan daging babi.

Shin Wei Da Satay Bee Hoon diketahui menerima Michelin Bib Gourmand pada 2018. Penghargaan ini diberikan kepada restoran dan tempat makan kaki lima yang menawarkan makanan berkualitas dengan harga maksimum $45 (Rp 534.000).

Satay bee hoon yang ditawarkan warung ini pun harganya dibanderol mulai dari $3 (Rp 35.000).

Menurut laporan Michelin, pemiliknya, Ng Kim Song telah menyempurnakan resep sate bee hoon selama bertahun-tahun. Mereka bersikeras tidak menggunakan saus sate instan.