thif-live.com

Duh! Turis Ini Ditangkap Polisi Gegara Tulis Ulasan Palsu di Restoran

Review buruk
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tero Vesalainen

Jakarta -

Seorang turis asal Inggris ditangkap saat liburan di Phuket. Turis itu diduga membuat ulasan palsu terkait sebuah restoran. Sampai-sampai pemiliknya merasa terancam.

Ketika makan di restoran, beberapa orang tidak sekadar ingin menikmati pengalaman di sana. Namun, ada juga mereka yang sengaja datang untuk sekaligus menilai restoran tersebut.

Penilaian yang diberikan tergantung dari pengalaman pelanggan di sana. Mereka bisa menilai dari sisi kondisi restoran, pelayanannya, hingga menu-menu makanan yang dicoba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam memberi ulasan seperti ini, sebenarnya pelanggan disarankan untuk tidak memberi kritik yang menjatuhkan. Khawatirnya bisnis kuliner itu mengalami kerugian besar.

Sayangnya, masih ada pelanggan yang melakukan hal seperti itu. Bahkan, ada juga pelanggan yang menulis ulasan buruk hanya karena merasa dendam atau iseng. Contohnya diduga dilakukan oleh pelanggan ini.

ADVERTISEMENT
Review burukRestoran-restoran mengharapkan pelanggan memberi ulasan baik, demi reputasi bisnisnya, Foto: Getty Images/iStockphoto/Tero Vesalainen

Dugaan tersebut dilontarkan kepada seorang turis asal Inggris yang sedang berlibur di Thailand. Menurut laporan The Metro, Alexander awalnya berusaha memanfaatkan restoran tersebut sebagai jalan pintas menuju penginapannya.

Tampaknya tempat menginap Alexander dan restoran itu terhubung. Sehingga, ia ingin jalan melewati restoran ini. Namun, dirinya ditolak masuk karena bukan pelanggan.

Sebagai bentuk balas dendam, Alexander dan temannya diduga bekerja sama untuk membanjiri restoran tersebut dengan ulasan negatif, lapor latestly.com (12/05).

Akibat perbuatannya, peringkat restoran ini turun drastis. Awalnya mereka mendapat bintang 4,8, tetapi karena ulasan negatif, restoran mendapat bintang 3,1 dari 5.

Review burukTuris itu diduga memberi ulasan negatif, sampai membuat peringkat restoran menjadi turun drastis. Foto: Getty Images/iStockphoto/Tero Vesalainen

Pemilik restoran tentu merasa tersinggung ketika membaca komentar-komentar tidak terduga ini. Pihak restoran juga khawatir akan dampaknya terhadap bisnis mereka.

Merasa bisnisnya terancam, pemilik restoran kemudian mengajukan keluhan terkait masalah tersebut. Alexander pun berhasil ditahan di flat barunya di Bangkok oleh Biro Investigasi Pusat.

Surat perintah penangkapannya yang dikeluarkan Agustus lalu berisi keterangan bahwa Alexander didakwa karena melakukan kejahatan dengan memasukkan data komputer palsu, yang mungkin menyebabkan kerugian pada masyarakat umum.

Meskipun Alexander bersikeras merasa dirinya tidak bersalah, tetapi kini ia diadili di Phuket, setelah dikirim ke Kantor Polisi Shaku.

Sebagai informasi tambahan, di Thailand, pencemaran nama baik adalah kejahatan yang ancaman hukumannya maksimal dua tahun penjara.

Kejadian serupa juga pernah dialami turis asal Amerika yang mengunjungi Phuket. Dia ditangkap atas ulasan kritis di TripAdvisor, yang menuduh motel di Phuket melakukan suatu hal perbudakan.

Setelah meminta maaf, turis tersebut akhirnya dibebaskan.

(aqr/adr)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat