thif-live.com

Unik! Bir Pletok Khas Sumedang Ini Dibuat dari Daun Pucuk Teh

Bir pletok Sambeang.
Foto: Nur Azis/detikJabar

Sumedang -

Jika Jakarta punya bir pletok berbahan rempah-rempah, maka Sumedang punya bir pletok berbahan daun pucuk teh. Minuman nonalkohol ini digemari karena rasanya menyegarkan.

Di Sumedang ada produk bir pletok unik bernama Bir Pletok Sambeang. Bir pletok ini merupakan kreasi Mahbub Junaidi atau akrab disapa Bobby.

Warga Dusun Sembir, Desa Gunasari, Kecamatan Sumedang Selatan ini memanfaatkan daun pucuk teh sebagai bahan utama pembuatan bir pletok. Bobby melihat kalau di Sumedang yang merupakan kampung istrinya ini, ada potensi teh berkualitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat potensi dari kampung istri saya, di sana ada perkebunan teh yang menurut saya kualitasnya cukup bagus. Kebetulan istri saya juga ada kenalan ke sang pemilik kebun teh itu," ungkapnya.

Bobby yang awalnya warga Jakarta ini memiliki ide untuk membuat minuman bir pletok dengan citarasa khas atau disesuaikan dengan kondisi alam tempat tinggalnya kini.

ADVERTISEMENT
Bir pletok Sambeang.Bir pletok Sambeang. Foto: Nur Azis/detikJabar

Ia sempat bereksperimen membuat bir pletok dengan bahan utama buah-buahan seperti buah mangga, salak dan sawo. Namun dari semua yang telah dicobanya, bahan utama daun pucuk teh yang dianggap paling unik dan memenuhi kriterianya agar tak menghasilkan alkohol dan cocok dikonsumsi siapa saja.

Bobby mengaku butuh waktu sekitar satu tahun hingga menemukan formulasi yang pas untuk membuat bir pletok Sambeang dengan bahan utama daun pucuk. "Butuh waktu satu tahun hingga saya berhasil membuat minuman teh hijau Cisoka dengan teknik fermentasi," terangnya.

Bir pletok buatannya itu diberinya nama Sambeang. Ia memilih nama dalam bahasa Sunda itu yang berarti sembahyang atau ibadah. Baginya, nama tersebut sebagai bagian dari doanya dalam menjalankan ikhtiar ibadahnya dengan membuka bisnis baru di tempat tinggalnya.

Meski dibuat dengan teknik fermentasi, Bobby mengklaim kalau Bir Pletok Sambeang tidak mengandung alkohol. "Minuman bir pletok buatan saya bahkan sudah saya uji dengan alat alkohol meter dan minuman Sambeang saya ini tak beralkohol," tegasnya.

Menurut Bobby, minuman buatannya justru bisa menjadi pilihan bagi mereka yang kecanduan minuman beralkohol. Bahkan ada satu pengalaman dari konsumennya yang sebelumnya kecanduan obat-obatan terlarang kini bisa berhenti setelah mencoba minum bir pletok Sambeang.

"Ada beberapa pelanggan justru mantan pemabuk, bahkan ada yang sebelumnya suka pakai obat-obatan terlarang, tapi pas udah minum Sambeang, mereka bisa berhenti mengonsumsi barang-barang tersebut," ujarnya.

Bobby menjelaskan bir pletok Sambeang terbuat dari bahan-bahan seperti pucuk teh Cisoka, air mineral matang, garam, gula dan ragi. Dalam proses pembuatannya untuk 200 liter air dengan dua kilo teh hijau dapat menghasilkan 600 botol bir pletok Sambeang.

Air mineral bersama pucuk teh digodok selama tiga jam, kemudian didiamkan semalaman sambil pendinginan. Lalu kemudian dikasih garam.

"Soalnya garam kalo direbus atau dimasak, itu yang menyebabkan darah tinggi. Kalo dicampurnya setelah proses masak selesai, itu malah jadi mineral yang dibutuhkan tubuh," terang Bobby.

Kemudian keesokan harinya, baru masuk pada tahap fermentasi selama 5 hari. Setelah itu berlanjut ke tahap penuaan selama 15 hari dengan memindahkan cairan ke drum atau wadah yang lain.

Bobby menjelaskan kenapa bir pletok bisa non alkohol. Menurut Bobby, kuncinya ada pada takaran gula dan lamanya masa fermentasi.

"Sambeang bisa non alkohol karena untuk memproduksi dengan kandungan alkohol sebanyak 4 sampai 5 persen, dibutuhkan gula sebanyak 250 gram tiap liternya. Masa fermentasi 15 hari, dan penuaan 90 hari. Sedangkan bir pletok Sambeang, cuma pakai 35 gram gula tiap liternya," paparnya.

"Jadi kalau salah satu syarat yaitu jumlah gula, lama fermentasi dan penuaan tidak terpenuhi, ya ga akan bisa menghasilkan alkohol. Ini kuncinya Sambeang bisa non alkohol," katanya lagi.

Bir pletok buatan Bobby bahkan pernah diteliti oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) melalui Laboratorium Penguji Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Hasilnya, produk minuman buatan Bobby justru tergolong minuman menyehatkan dan tidak berbahaya.

Buah semangatnya dalam memperkenalkan minuman bir pletok khas Sumedang membuat Bobby dikenal di kalangan para pelaku UMKM.

Uniknya, Bobby juga mempertimbangkan limbah yang dihasilkan. Ia memanfaatkannya untuk berbagai hal. Baca artikel selengkapnya di bawah ini.

Bir Pletok Sambeang, Minuman Segar dengan Citarasa Khas Sumedang



Simak Video "Harga Duku Cililitan Kembali Normal, dari Rp 2 Ribu Kini Jadi Rp 5 Ribu"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/yms)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat